
Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia kembali melaksanakan penyelenggaran ibadah haji 1446 H/2025M. Jumlah jemaah haji Indonesia ditetapkan sebanyak 221.000 jemaah berdasarkan MoU yang dilakukan Menteri Agama Nasarudin Umar dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Taufiq F Al-Rabiah di Jeddah pada minggu 12 Januari 2025. Pemberangkatan dan kepulangan jemaah haji akan terbagi dalam dua gelombang dan dua bandara di Arab Saudi. Sebanyak 110.500 jemaah akan datang melalui Bandara Amir Mohammad Bin Abdul Aziz di Madinah dan pulang melalui Bandara King Abdul Aziz di Jeddah. “Sementara, setengahnya lagi, akan datang melalui Bandara King Abdul Aziz Jeddah dan pulang melalui Bandara Amir Mohammad bin Abdul Aziz Madina. Kemenag telah merilis jadwal resmi perjalanan haji . 1 Mei 2025 menandai dimulainya fase penting perjalanan jemaah haji Indonesia karena sudah mulai memasuki asrama haji sebagai langkah awal menuju tanah suci dan 11 Juli 2025 merupakan jadwal akhir kedatangan jemaah haji gelombang II di tanah air.
Kementerian Agama (Kemenag) RI berkomitmen menghadirkan pengalaman haji yang lebih aman, nyaman, dan bermakna dengan menyesuaikan layanan berdasarkan evaluasi haji tahun-tahun sebelumnya. Menag Nasarudin Umar di depan Kakbah menyampaikan pesan untuk petugas Haji : luruskan niat, jaga kekompakan, disiplin dan hindari konflik. “Kalau kalian sukses, kita semua sukses”.
Penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025/1446 Hijriah menunjukkan peningkatan signifikan dari sisi manajemen, pelayanan, dan perhatian terhadap kebutuhan khusus jemaah yang dapat kita lihat pada ulasana berikut .
- Transportasi: Akses Mudah dan Ramah Lansia
Salah satu fokus utama tahun ini adalah peningkatan transportasi. Kemenag, bekerja sama dengan otoritas Arab Saudi, telah menyiapkan:
- Pesawat berkapasitas besar (Boeing 777 dan Airbus 330) dari berbagai embarkasi di Indonesia.
- Layanan Bus Shalawat yang ramah lansia dan penyandang disabilitas, beroperasi 24 jam di Makkah.
- Fasilitas transportasi di Arab Saudi, termasuk 25.000 bus dan kereta cepat untuk perjalanan antar kota suci.
Hal ini mencerminkan komitmen terhadap mobilitas jemaah yang lebih efisien dan inklusif
- Konsumsi: Makan Setiap Hari, Menu Seimbang dan Cita Rasa Nusantara
Tahun 2025 menandai perubahan besar dalam penyediaan konsumsi:
- Jemaah menerima makanan setiap hari selama di Tanah Suci, termasuk saat di Mina dan Arafah, yang sebelumnya terbatas.
- Menu disusun berdasarkan prinsip gizi seimbang, memperhatikan kebutuhan energi jemaah selama rangkaian ibadah yang padat.
- Sistem pengemasan makanan dilengkapi dengan label warna, informasi halal, dan tanggal kadaluarsa.
Ini menjadi langkah strategis untuk menjaga stamina dan kesehatan jemaah selama menjalankan rukun haji.
- Kesehatan: Dari Skrining Awal hingga Layanan di Arab Saudi
Aspek kesehatan menjadi salah satu prioritas utama:
- Kemenkes RI mewajibkan pemeriksaan istitha’ah kesehatan mencakup kondisi fisik, mental, dan aktivitas harian.
- Tes kebugaran dan kognitif menjadi standar baru bagi jemaah lansia.
- Jemaah dianjurkan menjadi peserta aktif BPJS Kesehatan untuk memudahkan rujukan medis dan pelayanan selama di Arab Saudi.
Pos-pos kesehatan juga akan diperkuat di berbagai titik strategis di Makkah, Madinah, dan Arafah.
Selain itu Menag juga bernegosiasi dengan pemerintah Arab Saudi untuk memberikan izin operasional Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), hal ini dikarenakan diduga banyak jemaah haji yang menahan sakit karena takut dibawa ke RS Saudi dan dirawat oleh orang yang tidak mengerti bahasanya dan tidak ada pendampingnya.”
- Transformasi Layanan
- Kementerian Agama merilis pusat kendali haji atau Hajj Command Center (HCC). HCC berlokasi di Gedung Siskohat Lantai 1 Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU), Jakarta. HCC didesain sebagai pusat kendali data dan informasi terkait penyelenggaraan ibadah haji, mulai dari data jemaah haji, data pelunasan, pengisian kuota dan open seat, pergerakan jemaah dari Indonesia dan di Arab Saudi, data kepulangan jemaah, serta data jemaah wafat dan sakit.Selain itu, HCC juga menjadi bagian dari upaya kita untuk memperbaiki proses operasional haji, dimana di dalamnya sudah termasuk sarana pengaduan (Kawal Haji) dan call center,” ungkap Direktur Jenderal PHU Hilman Latief saat meresmikan Hajj Command Center di Jakarta, Rabu (7/5/2025).
- PPIH Arab Saudi menyelengarakan Safari Wukuf Khusus Lansia pada operasional haji 1446 H/2025 M. Program ini diikuti oleh 477 jemaah lansia dan risiko tinggi (risti).Program safari wukuf khusus lansia digelar PPIH Arab Saudi untuk memfasilitasi jemaah haji Indonesia dengan kondisi tertentu yang tidak memungkinkan untuk mengikuti Wukuf secara reguler bersama jemaah haji lainnya.
Penyelenggaraan haji 2025 menampilkan wajah baru ibadah haji Indonesia yang lebih modern, inklusif, dan terintegrasi. Perbaikan menyeluruh dalam aspek transportasi, konsumsi, dan layanan kesehatan menegaskan bahwa Kemenag tidak hanya ingin memastikan kelancaran teknis ibadah, tetapi juga pengalaman spiritual yang berkesan, dan tentunya menjadi haji mabrur sepanjang umur.
More Stories
MAN IC Batam Gelar Workshop Peningkatan Kapasitas Guru dalam Membimbing Penelitian Siswa
MAN Insan Cendekia Kota Batam Sukses Gelar Penutupan Masa Uzlah Angkatan Ke-10
Lima Alumni MAN IC Batam Angkatan 7 Lolos Seleksi Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB)