
Batam – Direktur KSKK Madrasah, Prof. Dr. Nyayu Khodijah, S.Ag., M.Si. melakukan kunjungan ke MAN Insan Cendekia (IC) Batam dalam rangka memberikan Sosialisasi Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) dan Deep Learning dalam Kegiatan Pembelajaran. Kegiatan yang digelar pada Kamis, 18 September 2025 di Aula MAN IC Batam ini dihadiri oleh Kepala Kanwil Kemenag Kepri, H. Zostafia, S.Ag., M.Pd.I, Kepala Kemenag Kota Batam, Budi Darmawan, S.Ag., M.Sy., seluruh guru dan tenaga kependidikan MAN IC Batam, serta beberapa perwakilan siswa MAN IC Batam.

Dalam pemaparannya, Prof. Nyayu menjelaskan bahwa lahirnya KBC berangkat dari keprihatinan terhadap masalah dehumanisasi, seperti intoleransi, kekerasan, dan perilaku merendahkan sesama. Madrasah, kata beliau, harus menjadi pelopor dalam menciptakan sistem yang mencegah perundungan (bullying) dan membangun suasana belajar yang aman serta ramah.
KBC tidak hanya diterapkan di dalam pembelajaran, tetapi juga di luar pembelajaran untuk membangun kultur dan budaya positif di lingkungan madrasah. Salah satu penerapan nyata KBC adalah cinta lingkungan, yang dimulai dari menjaga kebersihan dan memastikan lingkungan tetap terawat. Upaya sederhana seperti ini diharapkan menumbuhkan budaya hidup bersih bagi siswa, baik untuk diri sendiri maupun lingkungan sekitar.

Lebih lanjut, Prof. Nyayu menegaskan bahwa “KBC tidak mengajarkan soal cinta, tetapi bagaimana mewujudkan cinta dalam ruh pendidikan,” ungkap Prof. Nyayu. Indikator keberhasilan KBC tidak diukur dari nilai mata pelajaran, karena KBC bukan mata pelajaran tersendiri. Implementasinya dapat diterapkan dalam seluruh materi pembelajaran dan tercermin melalui sikap serta tingkah laku siswa yang menampilkan lima panca cinta, yaitu:
- Cinta Allah dan Rasul-Nya
- Cinta ilmu
- Cinta alam
- Cinta lingkungan
- Cinta diri dan sesama
Prof. Nyayu merinci tiga indikator keberhasilan implementasi KBC, yakni:
- Madrasah Ramah Lingkungan – lingkungan fisik dan psikis yang bersih, asri, dan nyaman.
- Madrasah Ramah Anak – bebas dari praktik kekerasan, diskriminasi, dan perundungan, baik antar siswa maupun antara guru dan siswa.
- Kesejahteraan Mental dan Spiritual Siswa – terciptanya suasana belajar di mana siswa merasa aman, dihargai, dan tidak terintimidasi.
Untuk mendukung penerapan KBC, telah disiapkan pedoman implementasi dan buku saku khusus yang digunakan sebagai pegangan guru, termasuk bagi 12 madrasah yang menjadi pilot project program KBC. Selain itu juga sudah ada instruktur deep learning nasional, dan fasilitator KBC. Untuk sosialisas KBC secara online madrasah bisa mengundang instruktur dan fasilitator tersebut sehingga lebih memahami deep learning dan KBC dalam pembelajaran.
More Stories
MAN Insan Cendekia Kota Batam Sukses Gelar Penutupan Masa Uzlah Angkatan Ke-10
Lima Alumni MAN IC Batam Angkatan 7 Lolos Seleksi Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB)
MAN IC Batam Gelar Seleksi Penerimaan Siswa Kelas Cambridge Angkatan Ketiga